Ditemukan, 188 CPNS Gunakan Data Palsu

Ditemukan, 188 CPNS Gunakan Data Palsu

PATI (KRjogja.com)-  Penanganan kasus tenaga honorer CPNS 2013 Kabupaten Pati mulai menunjukan perkembangan
yang cukup menjanjikan. Kantor Inspektorat Pati menerjunkan tim ouditor sebanyak 12 orang. Tim tersebut  akan melakukan verfikasi data proses tenaga honorer sehingga bisa sampai lolos menjadi CPNS (K2).

Kepala Inspektorat Pati, Sumarsono Hadi ketika dihubungi wartawan membenarkan menurunkan 12 ouditor untuk melakukan pemeriksaan berkas tenaga honorer yang mengikuti tes seleksi CPNS tahun 2013. "Kami akan  terjunkan 12 orang pemeriksa" ujar Sumarsono yang akrab dipanggil Soni.

Menurutnya,  pemeriksaan yang dilakukan ouditornya sebenarnya biasa biasa saja. Karena form untuk verfikasi merupakan kiriman dari komisi Ombudsman RI perwakilan Jateng. "Jadi mengenai hasilnya nanti bisa ditanyakan langsung ke Ombusman saja" tegasnya dihubungi wartawan, S enin (21/07/2014).

Kasus CPNS bodong ini berawal pada pengisian tahun 2013 lalu. Pemkab Pati berhasil meloloskan 738 orang tenaga honorer untuk menjadi CPNS.  Namun pengumuman kelolosan tersebut menyulut  protes dari honorer yang lain. Mereka tidak menerima karena menduga ada CPNS yang lolos seleksi namun menggunakan data palsu.

Setelah mendapat protes dari tenaga honorer yang tidak lolos seleksi tersebut akhrinya  dilakukan verifikasi ulang. Dalam
proses yang ditangani Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) ternyata berhasil mendapatkan  29 orang calon pegawai lagi yang semula lolos namun kemudian dinyatakan tereliminasi Tidak Memenuhi Syarat (TMS) atau gugur.

Semula  pihak Badan Kepegawaian Daerah (BKD)  Pati menganggap proses verfikasi ulang yang dilakukan Panselnas sudah selesai. Sehingga membuat BKD Pati mengambil langkah  mengusulkan sebanyak 709 orang ke BKN di Yogyakarta untuk mendapat Nomer Induk Pegawai (NIP).
< br /> Ternyata persoalan K2 di kabupaten Pati tidak berhenti sampai disitu saja. Karena berdasar verifikasi versi  honorer  tidak
lolos CPNS akhirnya berhasil menemukan  lagi sebanyak 188 orang yang diduga data kepegawaianya ditengarai bermasalah. Data kepegawian yang paling banyak dicurigai adalah menyangkut absensi. Seorang tenaga honorer yang tidak pernah mengikuti wiyata bhakti namun mendapat SK pengabdian dari pimpinan SKPD. "SK pengabdian palsu paling banyak ditemukan dari lingkungan Disdik" kata Kepala BKD Pati, Jumani. (Cuk)

What's on Your Mind...